Perawatan Indonesia: Riwayatmu Kini
Berdasarkan posting yang kami dapatkan dari website FIK Universitas Indonesia,
diketahui bahwa Jurnal Keperawatan Indonesia (JKI) terbit untuk
terakhir kali pada bulan Juli tahun 2008, yaitu untuk volume 12 nomor 2.
Setelah itu sehingga hari ini, JKI tersebut akhirnya mati suri dan
tidak dijumpai beritanya lagi.
Berikut ini adalah petikan dari redaksi yang kami kutip dari website FIK Universitas Indonesia yang menginformasikan keberadaan JKI untuk kali terakhir:
“Redaksi JKI telah menerbitkan Jurnal Keperawatan Indonesia (JKI) terbaru, yaitu volume 12 No.2, Juli 2008. Redaksi JKI berupaya meningkatkan kualitas dalam setiap penerbitannya. Tidak hanya kualitas, JKI sejak volume 12 no. 1 tahun 2008 terbit dengan peningkatan kuantitas artikel penelitian dari 6-7 naskah menjadi 10-11 naskah (40%), peningkatan jumlah halaman dari 40 halaman menjadi > 70 halaman (42,86%), serta peningkatan kualitas cetak halaman muka dan isi. Selain itu,JKI akan diterbitkan sebanyak 3 nomor setiap tahun, yaitu bulan Maret, Juli, dan November. Untuk menunjang operasionalisasi peningkatan tersebut, kami perlu memperbarui harga dan ongkos kirim JKI per eksemplar.”
Betapa miris membaca informasi diatas, ditengah bersemangatnya redaktur JKI untuk mempromosikan terbitan terbaru dari JKI tersebut, ternyata berbarengan pula dengan tidak terbitnya kembali jurnal Keperawatan yang menunjukkan eksistensi profesi Perawat sebagai sebuah profesi yang profesional. Padahal riset yang terkandung dalam jurnal Keperawatan tersebut sedikit banyak telah turut menyumbang bagi perkembangan ilmu Keperawatan di tanah air.
Kami tidak memiliki catatan secara jelas sejak kapan JKI tersebut diterbitkan, namun dari rekod yang ada bahwa FIK Universitas Indonesia telah menerbitkan setidaknya pada tahun 2003 untuk volume 7 dengan 2 edisi, dilanjutkan dengan tahun 2005 untuk volume 9 dengan edisi 1 dan 2. Kemudian pada tahun 2006 untuk volume 10 dengan edisi 1 dan 2, selanjutnya tahun 2007 untuk volume 11 dengan edisi 1 dan 2. Dan, terakhir kali terbit adalah tahun 2008 untuk volume 2 dengan edisi 1 dan 2. Selepas itu, tidak ada ditemukan lagi kabar mengenai keberadaan JKI tersebut hingga saat ini.
Lalu apakah sebenarnya kendala dari tidak terbitnya lagi JKI tersebut sehingga hari ini? Apakah karena tidak adanya petugas yang berkomitmen untuk memegang amanah tersebut? Ataukah kesulitan dana dalam penerbitan JKI tersebut? Apakah JKI tersebut selalu merugi karena sedikitnya para Perawat yang berlangganan JKI ini? Ataukah di Indonesia ini sudah tidak ada lagi Perawat yang melakukan riset atau menulis artikel tentang Keperawatan sehingga JKI kekurangan kontributor untuk penerbitan volume-volume selanjutnya? Wallahu’alam bi shawab.
Beragam pertanyaan tersebut memang sudah sewajarnya kita utarakan. Dan, hanya penerbit atau editor JKI tersebut-lah yang memiliki jawaban atas beragam pertanyaan tersebut. Semoga pihak penerbit dan editor membaca tulisan ini dan menjawab rasa ingin tahu dari kami yang kami rasakan saat ini.
Dalam pandangan kami, dengan tidak terbitnya JKI tersebut adalah sebuah kehilangan besar bagi dunia akademis dan klinikal dari profesi Keperawatan di Indonesia. Entah sampai kapan akan terbit kembali JKI tersebut, atau jurnal-jurnal lain yang membawa misi sama, yaitu untuk menyebarluaskan dunia riset dalam Keperawatan di Indonesia. Semoga tidak lama lagi…
Source: FIK Universitas Indonesia
Berikut ini adalah petikan dari redaksi yang kami kutip dari website FIK Universitas Indonesia yang menginformasikan keberadaan JKI untuk kali terakhir:
“Redaksi JKI telah menerbitkan Jurnal Keperawatan Indonesia (JKI) terbaru, yaitu volume 12 No.2, Juli 2008. Redaksi JKI berupaya meningkatkan kualitas dalam setiap penerbitannya. Tidak hanya kualitas, JKI sejak volume 12 no. 1 tahun 2008 terbit dengan peningkatan kuantitas artikel penelitian dari 6-7 naskah menjadi 10-11 naskah (40%), peningkatan jumlah halaman dari 40 halaman menjadi > 70 halaman (42,86%), serta peningkatan kualitas cetak halaman muka dan isi. Selain itu,JKI akan diterbitkan sebanyak 3 nomor setiap tahun, yaitu bulan Maret, Juli, dan November. Untuk menunjang operasionalisasi peningkatan tersebut, kami perlu memperbarui harga dan ongkos kirim JKI per eksemplar.”
Betapa miris membaca informasi diatas, ditengah bersemangatnya redaktur JKI untuk mempromosikan terbitan terbaru dari JKI tersebut, ternyata berbarengan pula dengan tidak terbitnya kembali jurnal Keperawatan yang menunjukkan eksistensi profesi Perawat sebagai sebuah profesi yang profesional. Padahal riset yang terkandung dalam jurnal Keperawatan tersebut sedikit banyak telah turut menyumbang bagi perkembangan ilmu Keperawatan di tanah air.
Kami tidak memiliki catatan secara jelas sejak kapan JKI tersebut diterbitkan, namun dari rekod yang ada bahwa FIK Universitas Indonesia telah menerbitkan setidaknya pada tahun 2003 untuk volume 7 dengan 2 edisi, dilanjutkan dengan tahun 2005 untuk volume 9 dengan edisi 1 dan 2. Kemudian pada tahun 2006 untuk volume 10 dengan edisi 1 dan 2, selanjutnya tahun 2007 untuk volume 11 dengan edisi 1 dan 2. Dan, terakhir kali terbit adalah tahun 2008 untuk volume 2 dengan edisi 1 dan 2. Selepas itu, tidak ada ditemukan lagi kabar mengenai keberadaan JKI tersebut hingga saat ini.
Lalu apakah sebenarnya kendala dari tidak terbitnya lagi JKI tersebut sehingga hari ini? Apakah karena tidak adanya petugas yang berkomitmen untuk memegang amanah tersebut? Ataukah kesulitan dana dalam penerbitan JKI tersebut? Apakah JKI tersebut selalu merugi karena sedikitnya para Perawat yang berlangganan JKI ini? Ataukah di Indonesia ini sudah tidak ada lagi Perawat yang melakukan riset atau menulis artikel tentang Keperawatan sehingga JKI kekurangan kontributor untuk penerbitan volume-volume selanjutnya? Wallahu’alam bi shawab.
Beragam pertanyaan tersebut memang sudah sewajarnya kita utarakan. Dan, hanya penerbit atau editor JKI tersebut-lah yang memiliki jawaban atas beragam pertanyaan tersebut. Semoga pihak penerbit dan editor membaca tulisan ini dan menjawab rasa ingin tahu dari kami yang kami rasakan saat ini.
Dalam pandangan kami, dengan tidak terbitnya JKI tersebut adalah sebuah kehilangan besar bagi dunia akademis dan klinikal dari profesi Keperawatan di Indonesia. Entah sampai kapan akan terbit kembali JKI tersebut, atau jurnal-jurnal lain yang membawa misi sama, yaitu untuk menyebarluaskan dunia riset dalam Keperawatan di Indonesia. Semoga tidak lama lagi…
Source: FIK Universitas Indonesia